Karya
tulis ini di susun untuk memenuhi
persyaratan tugas tengah semester dari guru bahasa Indonesia
Di
susun oleh:
1. Abdulloh
umar
2. Deni
rahmad s.
3. Mei
fatul dina .p.
4. Nasir
Muhammad Tholibul M.
5. Neng
zuzun fadihilah.
PEROGAM
XI-IPS-1
SMA
ISLAM NU PUJON
Tahun pelajaran 2031/2014
Jl.
Brigjen Abd.manan ,no-13 neroto-pujon
LEMBAR
PENGESAHAN
Kariya
tulis ini berjudul “PERAN GURU UNTUK KECERDASAN SIWA” Di susun untuk memenuhi
persaratan tugas tengah semester guru bahasa Imdonesia
Disusun oleh:
v .Abdulloh
umar.
v Deni
rahmad s.
v Mei
fatul dina p.
v Nasir
M taholibul m.
v Neng
zuzun eadhilah.
Di sahkan
di:pujon
Pada tanggal
Mengtahui
Kepala SMA ISLAM NU PUJON Pembimbimg
Mustofa. S pd Dra.Zulaikha
;
Lembar pengujian
Karya tulis
ini berjudul “PERAN GURU UNTUK KECERDASAN SISWA” telah diuji dan dipertahakan
di dewan penguji.
Di susunoleh:
1. Abdulloh
umar.
2. Deni
rahmat s.
3. Mei
fatul dina p.
4. Nasir
M. tholihuk M.
5. Ning
zuzun fadhilah.
Di sahkan di:
pujon
Pada tanggal:
Penguji I
penguji II
‘ Mengetahui
Kepala SMA ISLAM NU
PUJON
‘
Mustofa ,S,pd
Kata pengantar
Assalamuaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh
SWT, atas rahmat dan hidayahnya sehingga pembuatan kariyah ilmiah ini dapat di
selesaikan. Peyusunas karya tulis ini sebagai persayaratan tugas semester II
padatahun ajaran 2031\2014 di SMA ISALAM NU PUJON. Kami mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak dalam meyelesaikan kariya tulis ilniyah ini.
Kami
mengucapkan terimakasi kepada yang terhormat:
1.
Kepada
Alloh SWT, yang telah membantu kami baik secara moral maupun material
2.
Bapak
MU\ustofa,Spd.selaku kepala SMA ISLAM NUPUJON.
3.
Ibu
Dra. Zulaikaha selaku guru pembimbing .
4.
Dan
semua pihak yang membantu peruses pembuatan kariya tulis ini.
Kami
sadar dalam pembuatan ini masih bayak kekurangan untuk itu kami mengharapkan
keritik nad saran yang membangun agar agar kami bias memperbaiki kayira tulis
ini di masa memdatang, dan kami berharap demoga karya tulis ini ber manfaat
untuk kami khususnya pembaca pada umumya Amin.
Pujon,27,januari penyusun
Daftar Isi
Lembar Judul………………………………………………………………………………………..I Lembar
pengesahan……………………………………………………………………………….II Lembar
pengujian………………………………………………………………………………….III Motto…………………………………………………………………………………………………V
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………….VI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
………………………………………………………………………
A.
Penegasan
istilah……………………………………………………………………………………
B.
Rumusan
masalah…………………………………………………………………………………..
C.
Tujuan
dan manfaat
penelitian................................................................................................
BABII
KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………………………….
BABIII
METODE PENELITIAN…………………………………………………………………..
1. Jenis
dan pendidikan penelitian
2. Metode
penentuan supjek.
3. Metode
pengumpulan data.
4. Metode
analisis data.
BABIV Penutup.
Daftar pustaka.
BAB I
A. Latar
belakang masalah.
Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan karena manusia di ciptakan
bukan sekedar untuk hidup. Ada tujuan
yang lebih muliyah dari sekedar hidup yang mesti di wujudkan. dan itu memerlukan ilmu yang diperoleh lewat pendidikan. Inilah salah satu perbedaan antara manusia dan
makhluk lain , yang membuatnya lebih
unggul dan lebih mulia.
Pendidikan
di pandaand sebagai salah satu aspek yang
memiliki peran pokok dalam
membentuk generasi mendatang dengan pendidikan diharapkan
dapat menghasilmkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu
mengantisipasi masadepan pendikan dalam maknaya yang luas senantiasa mestimulir
menytai dan membimbing peruban-peruban
dan perkembangan hidup serta kehidupan umat manusia.
Oleh karena
itu, perhatian guru dalam duniya pendidikan
adalah priotas untuk melak
sanakan tugas balam meningkatkan peruses
belajar mengajar ,guru menempati
kedudukan sebagai figure semteral. Di
tangan para guru lah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan belajar mengajar di sekolah , pada tagan mereka pulalah bergantungnya
masa depan karier para pesertadidik yang menjadi tumpuan para orang tuanya.
Guru memikul
tugas dan tanggung jawab yang
tidak ringan. Di samping dia harus membuat pandai muraitya secara akal(mengasah
kecerdasan iq) dia juga harus menamkan nilai-nilai iman dan akhlak yang mulia.
Untuk itu guru harus memahami peran dan tugasnya ,memahami Kendal-kendala
pendidikan dan cara untuk mengatasiya.
Diya harus mempuyai sifat-sifat positif
dan menjauh sifat-sifat negatif agar bisa memainkan perananya dalam
memberi pengaruh positif pada anak didiknya disamping sarana dan perasarana .
metode dan setrategi pendidikan juga harus di kuasainya.
B. Penegasan
Istilah.
Untuk menghindari kesalahapahman adalam memderikan serta untuk memudahka
dalam memahami maksut dari judul karya tulis ini. Maka telbih dahulu perlu kami
tegaskan arti dan istilah –iasilah yang
terdapat dalam judul SMA ISLAM PUJON NU
tersebut sebagai beri kut:
v Peranan
guru
Belajar
dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama
lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada
pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar.
Begitu seterusnya, saling terkait, tak dapat berdiri sendiri- sendiri.
Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan
masalah belajar lebih menekankan pada siswa dan proses yang menyertai dalam
rangkan perubahan tingkah lakunya. Ada pun pembelajaran lebih menekankan pada
guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar. Peran guru dalam
aktivitas pembelajaran tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga
memainkan berbagai peran yang bertujuan mengembangkan potensi anak didik secara
optimal
Peranan, Tugas dan Tanggung Jawab
Guru
1. Pendidikan dalam arti luas
Pendidikan dalam arti luas mencakup
seluruh proses dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik
secara formal, informal maupun non formal dalam rangka mewujudkan dirinya
seseuai dengan tahap perkembangannya secara optimal sehingga ia mampu mencapai
taraf kedewasaan tertentu. Dalam konteks ini peranan guru memiliki tugas dan
peranan sebagai berikut :
a) Konsenvator (pemelihara) sistem
nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan dan inovator (pengembang) sistem
ilmu pengetahuan
b) Transmitor (penerus) sistem -
sistem nilai tersebut pada sasaran didik
c) Transformator (penerjemah) sistem
- sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dalam prilakunya
melalui proses interaksinya dengan sasaran didik
d) Organisator (penyelenggara)
terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara
formal (kepada pihak yang mengangkat dan mengeaskannya) maupun secara moral
(kepada sasaran didik, serta Tuhan Yang Menciptakannya).
2. Pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan merupakan salah satu
proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai
pengajaran (Instructional), Gage and Berliner menjelaskan bahwa dalam konteks
ini guru berperan, bertugas dan bertanggung jawab sebagai :
a) Perencana (planner) yang harus
mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belaja - mengajar (pre-
teaching problems)
b) Pelaksana (organizer) yang harus
menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan
kegiatan belajar - mengajar sesuai dengan rencana; guru bertindak sebagai
seorang sumber (resource person), Konsultan kepemimpinan (leader) yang
demokratis dan humanistic (manusiawi) selama proses berlangsung.
c) Penilai (evaluator) mengumpulkan,
menganalisis menafsirkan, dan akhirnya memberikan pertimbangan (judgement) atas
tingkat keberhasilan belajar – mengajar (PMB) tersebut berdasarkan criteria
yang ditetapkan mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produk
(output)-nya.
3. Menurut pendapat Gage dan
Berliner
Berdasarkan kurikulum 1975 dan 1994,
perlu ditambahkan (post and during teaching problems) tugas guru sebagai
pengubah perilaku (behavioral change) peserta didik. Berdasarkan konsep dasar
perilaku ini terdapat beberapa aliran pandangan (paham)
a. Paham
holistik (Holisme)
Menekankan bahawa prilaku itu
bertujuan (pruprosive), yang artinya aspek intrinsik dari dalam diri individu
merupakan faktor penentu yang menentukan perangsng (stimulus) yang datang dari
lingkungan.
b. Paham
Behaviorsitik (behaviorisme)
Menekankan bahwa pola - pola
perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan pengukuhan dengan
mengkondisikan stimulant dari lingkungan.
4. Kompetensi Profesionalisme Guru
Barlow berpendapat bahwa kompetensi
professional guru adalah kemampuan dan kewewenangan guru dalam menjalankan
profesi keguruannya. Guru yang profesional adalah guru yang mampu melaksanakan
tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi sebagai profesi atau sumber
kehidupan.
Dalam menjalankan kemampuan
profesionalnya, guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi yang bersifat
psikologi, meliputi :
a. Kompetensi Kognitif
Guru
Guru hendaknya memiliki kapasitas
kognitif tinggi yang menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.Yang
dituntun dari kemampuan kognitif adalah fleksibilitas kognitif, yang ditandai
dengan adanya keterbukaan guru dalam berpikir dan beradaptasi. Bekal
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menunjang profesinya secara
kognitif.
b. Kompetensi
Afektif Guru
Guru hendaknya memiliki
sikap/perasaan yang menunjang proses pembelajaran yang dilakukannya, baik
terhadap diri sendiri atau anak didik.
c. Kompetensi
Psikomotor Guru
Kompetensi psikomotor guru merupakan
keterampilan yang bersifat jasmaniah yang dibutuhkan oleh guru untuk menunjang
kegiatan profesionalnya sebagai guru.
6. Peran Guru dalam Aktivitas
Pembelajaran
Peran guru dalam aktivitas
pembelajaran tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga memainkan
berbagai peran yang bertujuan mengembangkan potensi anak didik secara optimal.
Djamarah merumuskan peran guru sebagai berikut:
1. Korektor
2. Inspirator
3. Informator
4. Organisator
5. Motivator
6. Inisiator
7. Fasilitator
8. Pembimbing
9. Demonstrator
10. Pengelola Kelas
11. Mediator
12. Supervisor
13. Evaluator
C. Rumusan
Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang kami urutkan di atas, maka dapatlah di rumus kan permasalahannya yaitu:
“Bagaimana peranan guru untuk kecerdasan
siswa.
D. Tujuan
dan manfaat penelitian.
1. Tujuan
penelitian.
Adapun
tujuan yang ingin di capai dalam
penelitian ini adalah: “untuk mengetahui peranan guru untuk kecer dasan para
siswa”.
2. Manfaat
penelitian.
Sedangkan
manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
a. Menambah
wawasan dalam bidang pendidikan.
b. Bagi
guru, dapat menjadi bahan pertibagan dalam meningkatkan kecerdasan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abu ahmadi dan Ahmad rohani H.M,
1991. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur
Penilitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta,.
As fandiyar andi yudha, 2009. kenapa
guru harus kreatif. Mizan : Bandung.
Chatib Munif, 2011.Gurunya
Manusia. Kaifa : Bandung.
Hairunnisa
Anita, 2006. Let’s be Smart. Kaifa : Bandung.
Hoerr
Thomas R, 2007. Buku Kerja Multiple Intelligences. Kaifa : Bandung.
Kosasih Raflis dan Soetjipto, 1999.
Profesi keguruan. Rineka cipta : Jakarta.
Sevilla Consuelo G, 1993. Pengantar Metode
Penelitian. Universitas Indonesia Press : Jakarta.
Singarimbun, 1989. Metode
Penelitian Survei. Pustaka LP3S
: Jakarta.
Suherman
uman, 2007. Manajemen Bimbingan dan konseling. Madani Production : Bekasi.
Sukmadinata Nana Syaodih, 2007. Bimbingan
dan Konseling dalam Praktek. Maestro : Bandung.
Thantawy
R, 1997. Kamus Bimbingan dan Konseling. Pamator Presindo : Jakarta.
Undang – undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003
2003. Tentang sistem Pendidikan
Nasional. Citra Umbara : Bandung.
Winkel
WS, 1991. Bimbingan dan konseling di
Institusi Pendidikan. Gramedia
; Jakarta.
Dari sumber internet: